Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan Sistem eskresi itu dan organ apa saja yang terlibat?
Tapi sebelum kamu menjawab pertanyaan ini, mungkin ada baikknya kalau kamu lebih dulu membaca ilustrasi berikut ini.
Dalam kehidupan sehari-harinya, manusia membutuhkan berbagai jenis makanan dan minuman untuk dikonsumsi dalam meneruskan kelangsungan hidup.
Dari berbagai makanan yang masuk ke pencernaan ini, kemudian diolah dan diserap oleh tubuh. Tentu tidak semua makanan dan minuman yang masuk ke tubuh ini diolah akibatnya terdapat sisa pengolahan berupa ampas yang harus dikeluarkan. Sisa pencernaan kemudian di buang dalam bentuk tinja (faces) dan sisa metabolisme berupa gas CO2 dibuang melalui proses pernapasan.
Tapi tahukah kalian, proses pembuangan ini tidak cukup dengan dua cara yang telah kita sebutkan tadi. Tapi supaya sistem tubuh maksimal proses pembuangan pun dilakukan melalu keringat dan urine, yang juga merupakan bentuk dari pembuangan sisa-sisa metabolisme.
Kita kembali ke pertanyaan di atas, apa arti sistem eksresi dan organ mana yang digunakan?
Jawabannya. Sistem eskresi adalah proses pengeluaran bahan-bahan sisa metabolisme yang tidak dibutuhkan tubuh. Sedangkan organ tubuh manusia yang berperan dalam sistem eskresi ini adalah paru-paru, ginjal, kulit, dan hati.
1. Paru-paru
Ada fungsi lain dari paru-paru selain berperan sebagai alat pernafas yaitu berfungsi sebagai alat eskresi.
Bagaimana bentuk peran paru-paru dalam proses eskresi ini?
Sisa buangan respirasi sel berupa karbon dioksida dan uap air dikeluarkan melalui paru-paru. Proses pengeluaran karbon dioksidan (CO2) dan uap air (H2O) dilakukan melalui prose respirasi dan inspirasi. Gas karbon dioksida ini harus dikeluarkan tubuh kalau tidak gas tersebut berubah menjadi racun yang sangat membahayakan tubuh.
2. Ginjal
Organ ini merupakan alat eskresi yang paling utama, karena ginjal inilah yang memiliki peran yang paling penting dalam pengeluaran zat-zat sisa dalam tubuh.
Setelah dicerna dan diserap tubuh, zat-zat makanan tersebut akan diangkut oleh
darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel, zat-zat makanan akan diuraikan menjadi
glukosa untuk memenuhi kebutuhan sel. Proses yang terjadi di dalam sel ini
sering disebut sebagai meta bolisme.
Metabolisme protein menghasilkan zat
sisa yang mengandung nitrogen, yaitu urea dan amoniak. Tidak seperti karbon
dioksida yang dapat dibuang melalui pernapasan, urea dibuang melalui ginjal dan
sebagian dibuang melalui kulit. Hal tersebut dapat terjadi karena urea terlarut
dalam air. Selain urea, tubuh juga membuang kelebihan mineral-mineral, misalnya
garam yang berlebih. Ginjal dan kulit berfungsi membuang mineral dari dalam
tubuh.
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di dalam rongga perut.
Ginjal berbentuk seperti kacang merah. Ginjal kanan letaknya sedikit lebih
rendah dibandingkan ginja kiri.
Jika ginjal dibelah secara memanjang maka tampak tiga lapisan ginjal meliputi
korteks, medula (sumsum ginjal), dan pelvis (ruang ginjal). Ginjal pada dasarnya
terdiri atas ribuan saringan kecil yang disebut nefron.
Saringan-saringan kecil ini memiliki saluran yang saling berhubungan satu
sama lain dan bertemu di pelvis. Nefron mencakup bagian kapsul Bowman yang di
dalamnya terdapat banyak pembuluh darah dan saluran-saluran yang menyalurkan
urine hasil penyaringan.
Bagaimanakah proses pembentukan air seni atau urine?
Proses pembentukan
urine dimulai di dalam kapsul Bowman. Di dalam kapsul Bowman terdapat
kapiler-kapiler darah yang disebut glomerulus. Di glomerulus inilah air dan
bahan-bahan yang terlarut dalam darah dikeluarkan dari pembuluh darah, kemudian
mengalir ke dalam saluran nefron (tubulus).
Ketika hasil penyaringan (
filtrasi) tersebut mengalir melalui saluran nefron, terjadi proses penyerapan
kembali bahan-bahan yang masih diperlukan tubuh atau
reabsorpsi.
Selain itu, terjadi juga pembuangan bahan-bahan yang tidak
diperlukan tubuh atau sekresi. Dari nefron, urine terus mengalir hingga ke
pelvis dan selanjutnya mengalir ke kantung kemih melalui ureter.
Setiap saat,
ginjal senantiasa menyaring darah sehingga selalu terbentuk urine. Walaupun
demikian, mengapa kamu tidak buang air kecil terus-menerus? Hal ini dikarenakan
urine tidak langsung dikeluarkan, namun ditampung terlebih dahulu di dalam
kantung kemih.
Jika kantung kemih hampir penuh, otot kantung kemih akan
meregang dan menyebabkan terkirimnya rangsangan ke otak bahwa kamu ingin buang air
kecil. Jumlah urine yang dikeluarkan tubuhmu juga bergantung banyaknya air yang
dikonsumsi. Untuk mengetahui hubungan antara volume minuman yang dikonsumsi
dengan volume urine yang dikeluarkan.
=================
Komposisi terbesar urine adalah air. Selain air, urine juga mengandung
sisa-sisa perombakan protein berupa garam dan urea. Mineral dan vitamin yang
berlebih dari tubuh, misalnya garam dan vitamin C juga terdapat dalam urine.
Tahukah kamu mengapa urine warnanya kekuningan? Warna kuning pada urine
disebabkan adanya bilirubin (zat warna empedu) dalam urine.
3. Kulit
Kulit manusia terdiri atas tiga lapisan, meliputi kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis), dan jaringan ikat bawah kulit. Kulit ari adalah lapisan kulit yang paling luar, sedangkan kulit jangat adalah lapisan di bagian dalam kulit ari.
Kelenjar keringat berada di bagian kulit jangat. Keluarnya keringat dari
tubuh berfungsi mengatur suhu tubuh. Jika tubuh panas karena melakukan kegiatan
atau saat suhu udara panas, keringat akan keluar dan menguap sehingga suhu tubuh
menurun.
Keringat yang keluar dari dalam tubuh tidak hanya mengandung air,
tetapi juga membawa zat-zat sisa lainnya. Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana
keadaan kulit setelah banyak mengeluarkan keringat?
Mungkin kamu mencium bau
yang tidak sedap, terasa lengket, dan tidak nyaman.
Bau yang tidak enak dan
rasa lengket setelah berkeringat terjadi karena keringat mengandung garam-garam
mineral, urea, dan amoniak.
Ginjal dan kulit merupakan organ-organ ekskresi
yang saling melengkapi satu sama lain. Jika suhu udara rendah (dingin) atau
tubuh tidak banyak melakukan kegiatan fisik yang mengeluarkan keringat, sebagian
besar sisa ekskresi dibuang dalam bentuk urine. Sebaliknya, jika suhu udara
tinggi (panas) atau tubuh melakukan kegiatan yang menghasil kan banyak keringat,
jumlah urine akan sedikit.
Pengeluaran sisa metabolisme berupa urine dan keringat menyebabkan tubuh
banyak kehilangan air. Oleh karena itu, tubuh perlu mendapatkan tambahan air
yang cukup. Keku rangan air yang parah dapat membahayakan kesehatan tubuh.
4. Hati
Hati merupakan salah satu organ vital bagi tubuh. Hati juga termasuk organ
ekskresi karena hati mengeluarkan cairan empedu dan berperan dalam membuang zat
racun seperti NH3 (amoniak) menjadi CO (NH2)2 (urea).
Amoniak merupakan salah satu sisa hasil penguraian protein. Amoniak sangat
beracun sehingga perlu diubah menjadi bahan yang kurang beracun, yakni urea.
Urea bersifat larut dalam air sehingga dapat dibuang dalam bentuk urine melalui
ginjal.
Hati juga berperan dalam perombakan sel-sel darah merah yang sudah tua dan tidak
berfungsi dengan baik. Hasil penghancuran sel-sel darah merah selanjutnya
ditampung di dalam empedu. Lalu dikeluarkan menjadi cairan empedu yang berperan dalam
pencernaan makanan.
Cairan empedu berwarna coklat kehijauan. Cairan ini
melewati saluran empedu masuk ke duodenum (usus dua belas jari) untuk
memecah lemak. Kemampuan tersebut didukung oleh adanya kandungan garam dalam
cairan tersebut sehingga penyerapan lemak menjadi lebih mudah.
Sumber:
Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas IX SMP/MTs.
Oleh: Saeful Karim, dkk
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.