SUKU MANTE: Manusia Purba Dari Aceh
Belakangan ini, suku Mante atau ada juga yang menyebut Bante banyak dibicarakan orang se-nusantara bahkan sampai mancanegara. Suku ini betul-betul viral dan sangat menghebohkan sejak ada yang merekam dalam video penampakkannya pada beberapa waktu yang lalu .
Dengan alasan semua itu ada sebuah keinginan menuliskannya dengan gaya berbeda dalam sebuah artikel di blog biar para visitor di blog ini juga dapat membacanya. Maka trenggg jadilah artikel yang sekarang di hadapan Anda ini.
Dikabarkan bahwa Suku Mante adalah suku purba yang mendiami Aceh sudah sejak ± 3000 S.M. mereka inilah yang diperkirakan orang-orang pertama dan menjadi suku tertua yang mendiami daerah Nanggroe Aceh Darussalam itu.
Berbeda dari bentuk fisik orang Aceh modern yang sudah mengalami asimilasi dengan berbagai ras, seperti Arab, China, Eropa, dan Hindia. Orang Mante masih murni belum pernah bercampur dengan orang luar.
Tapi, ada yang menduga suku ini bersama-sama dengan suku-suku asli Aceh lainnya seperti Lanun, Sakai, Jakun, Senoi, dan Semang, adalah etnik-etnik pembentuk Suku Aceh yang ada sekarang.
Usaha penelitian ilmiah yang telah dilakukan memperkirakan suku Mante ini masih satu kerabat dengan Suku Lanun di lautan Asia Tenggara, Suku Sakai di Riau, hingga orang-orang berbahasa Mon-Khmer di daratan Indochina. Etnik-etnik ini dikelompokkan ke dalam satu rumpun yakni Proto Melayu (Melayu Tua).
Suku-suku asli tersebut diperkirakan masuk ke Aceh melalui Semenanjung Melayu. Bahkan dalam legenda Aceh, seperti yang pernah ditulis di situs wikipedia, Suku Mante dan Suku Batak merupakan cikal bakal dari Kawom Lhèë Reutōïh (suku tiga ratus), yang merupakan salah satu kelompok penduduk asli Aceh.
Jika kita berpegang menurut keterangan di atas, maka sebenarnya suku asli Mante telah tidak ada lagi karena sudah berbaur dengan suku-suku pendatang lain membentuk penduduk asli Aceh saat ini.
Baca juga: Sisi Terunik dari Kota Atlantis
Ciri-Ciri Fisik Masyarakat Suku Mante
Orang-orang Mante adalah manusia yang berukuran kerdil dengan rata-rata ukuran tubuh mereka 60 centimeter sampai 1 meter. Karenanya mereka dapat bergerak dengan sangat gesit dan lincah.
Bentuk fisik mereka masih bersifat primitif, dengan tubuh bungkuk dan berkaki kecil. Telapak kaki menyamping (manusia dengan kaki terbalik) sehingga berjalan sedikit mengangkang.
Gambaran fisik ini seperti kesaksian dari beberapa penduduk yang pernah melihat mereka secara langsung.
Di samping itu kata persaksian orang-orang yang kerjanya mencari kerak alen dan rotan di kawasan hutan Aceh Timur bahwa suku Mante hidup secara berkelompok terdiri dari 20 orang atau lebih. Dan akan langsung kabur bila ada orang yang melihat mereka.
Mungkin karena keadaan fisik orang-orang suku Mante inilah menjadi sebab banyak yang mengira mereka bukan manusia tapi sejenis binatang primata lainnya. Tetapi para ahli menyakini bahwa mereka memang manusia tulen terlepas dari keadaan fisik mereka yang berbeda dengan manusia pada umumnya.
Asal-usul dan Tempat Tinggal
Menurut Husaini Ibrahim, seorang sejarawan dan arkeolog Aceh mengatakan bahwa asal usul suku Mante berawal dari rumah 12 (rumah banjar) yang ada di Aceh Besar pada ribuan tahun lalu. Setelah membangun tempat huni khas masa lalu, mereka kemudian memilih bertahan di belantara hutan saat para pendatang mulai masuk ke Aceh.
Kemudian menyebar ke lokasi-lokasi lain karena terdesak pengaruh saat masuk orang Hindu, Budha, orang Islam,” kata Husaini. (Okezone, 27 Maret 2017).
Tempat tinggal orang-orang suku Mante ini adalah tempat-tempat yang ada gua-gua dan hutan-hutan belantaranya. Mereka selalu menghindari kontak dengan masyarakat luar..
Suku ini pernah ditemukan di Kabupaten Pidie, yaitu di daerah Tangse dan Geumpang. Tapi cara hidup mereka diduga sampai sekarang masih berpindah-pindah alias nomaden.
Mereka diduga tersebar di belantara Aceh Timur, Aceh Besar, Pidie hingga ke bagian tengah Aceh atau dataran tinggi Gayo.
Terlepas dari kebenaran rekaman video di youtube yang sempat viral tadi, seorang sejarawan Aceh lainnya, Rusdi Sufi tidak yakin kalau suku kuno itu masih ada di pedalaman Aceh. Alasannya karena suku Mante hanya akan berada di hutan yang belum terjamah oleh siapapun. Sementara hutan-hutan yang ada saat ini seluruhnya sudah dijamah oleh manusia.
Namun, kalau memang benar orang-orang dari Suku Mante -Manusia Purba Aceh- ini masih eksis keberadaannya sekarang, maka pemerintah wajib melindungi keselamatan suku terasing ini. Habitat mereka juga harus dijaga, yakni rimba belantara yang penuh kehidupan.
Baca juga: Cara Masyarakat Peaaksara Mewariskan Masa Lalunya
Tulisan disusun dari berbagai sumber.